Aku ingin jatuh cinta lagi. Aku ingin bahagia lagi. Sebahagia saat-saat pertama kau berkata “aku merindukanmu”. Sebahagia saat kau memintaku tetap berada disisimu, selalu ada dalam setiap takdirmu. Aku ingin merasakannya lagi.
I’m sunflower who only look at one place.
Katamu matahari akan selalu menepati janjinya untuk menyinari bumi. Karna kau tau bahwa bumi membutuhkannya dan begitu pula sebaliknya. Don’t u remember?
Kau pernah melarangku berhenti di jalan ini. Ketika aku berpamitan untuk mengakhirinya dan berniat membatalkan semua janjiku. Janji untuk selalu ada untukmu.
Dan aku kembali. Kau membukakan pintu untukku. Dan menyuruhku menguncinya. Dan aku terjebak disini. Dalam perasaanku sendiri yang semakin lama semakin tak ku mengerti.
Namun, aku tetap tak menemukan lagi dirimu yang dulu.
A place without u, I’m such a lost kid.
Kini, aku benar-benar merindukanmu. Merindukanmu bertanya tentang semua ‘knapa’mu yang selalu ku jawab sekenaku. Merindukanmu yang selalu berakhir bertanya ‘sedang apa’ atau ‘lagi dmana’ yang aku tau kau kehabisan kata-kata. Sejujurnya aku ingin menjawab semuanya, semua alasan yang kau tanyakan dengan ‘knapa’. Namun menjawab itu semua benar-benar membutuhkan banyak energy. Jadi, kuputuskan untuk membenci ‘knapa’mu itu.
Aku benci saat kau tiba-tiba memutus pembicaraan saat aku benar-benar bertanya. Aku tau kau kehilangan kata. Tapi ini penting untukku. Agar kau tak lagi berkata aku selalu ‘ragu-ragu’. Sikapmu yang membawaku ke wilayah abu-abu itu. Karna aku butuh kepastian untuk menentukan langkahku.
Dan aku merindukamu yang dulu.
Aku ingin mendengar ceritamu lagi. Aku ingin bercerita denganmu lagi. Aku ingin duduk disampingmu lagi. Aku ingin menatap wajahmu lagi. Aku ingin melihat senyummu lagi. Aku ingin kau marahi lagi. Aku ingin kau ejek lagi. Aku ngin….. aku ingin dirimu (lagi). Apakah aku salah?