Jumat, 25 Mei 2012

Mekanisme Transpor Molekul Melalui Membran

Aulia Novita Irmmal
Perlintasan molekul melalui membran sel melalui beberapa mekanisme berikut:
1. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
a. Difusi
Difusi merupakan perpindahan molekul zat terlarutdari konsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah. Proses difusi ini dapat terjadi tanpa melalui membran maupun dengan melalui membran.

Proses difusi sering terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu melakukan proses ini, yaitu pada saat kita menghirup udara. Ketika menghirup udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses difusi. Contoh lain proses difusi adalah saat kita membuat minuman sirup. Sirup yang kita larutkan dengan air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah. Pada masing-masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda. Untuk contoh kasus yang dijelaskan, yaitu antara sirup dan gas, maka kecepatan difusi sirup lebih besar pada gas.
b. Osmosis
osmoses merupakan proses perpindahan zat pelarut (misal air) dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis). Atau dapat dikatakan bahwa osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul yang melawan gradien konsentrasi.

Gambar diatas menunjukkan proses osmosis. Air akan berpindah dari A menuju B melalui membran semi permeabel sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu konsentrasi air sama untuk dua larutan antara A dan B, walaupun hasil akhirnya nanti volume antara A dan B berbeda.
Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air melalui bulu-bulu akar, penyerapan air di usus besar, dll.

Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew'an/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merahmengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.

c. Difusi Terbfasilitasi
Proses difusi terfasilitasi dibantu oleh suatu protein. Difusi terfasilitasi sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. Difusi ini dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.


2. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini, misalnya ion K+, Na+dan Cl+.

Tranpor aktif menggunakan tenaga ATP Transpor aktif menggunakan gradien ion

Peristiwa transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan eksositosis.
a. Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel. Endositosis terjadi karena ada transfer partikel ke dalam sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Pinositosis
Pinositosis merupakan peristiwa masuknya patikel kecil dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat diamati dengan mikroskop elektron. Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses pinotosis adalah sebagai berikut.

Keterangan gambar:
1. Molekul-molekul mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6.Kantong mulai lepas dari membran plasma dan membentuk gelembunggelembung kantong.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.

2) Fagositosis
Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih besar. Fagositosis dapat diamati dengan mikroskop misalnya yang terjadi pada Amoeba.

b. Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat Anda lihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan proses eksositosis. Sel-sel yang mengeluarkan protein akan berkumpul di dalam badan golgi. Kantong yang berisi protein akan bergerak ke arah permukaan sel untuk mengosongkan isinya.
Daftar pustaka
Struktur Sel Tumbuhan Dan Hewan & Mekanisme Transpor Zat Melalui Membran.2010. http://www.sentra-edukasi.com. Diakses pada 18 Februari 2012 pukul 12:09 WIB
Transpor Melalui membran Sel. 2011. http://www.crayonpedia.org. Diakses pada 18 Februari 2012 pukul 12:39 WIB

Selasa, 15 Mei 2012

19 februari 2010 20:18 WIB

Malam yang gersang saat hujan baru saja menghilang
Bukankah waktu tlah membuktikan, dan kenyataan tak lelah menjelaskan. Tapi aku tetap terdiam, antara protes dan pasrah. Entahlah, kupaksakan juga diri ini tuk mengerti. Mau tak mau aku harus menyadari, bahwa dia pergi karna pintaku sendiri. Bahwa akulah yang menginginkanya pergi. Aku berdoa agar dia tak kembali. Agar dia tak menemuiku lagi. Ini yang aku pinta. Dan Tuhan mengabulkanya. Dengarlah wahai jiwaku, janganlah lagi kau meratapi masa lalu.

Rabu, 14 Maret 2012

Kesaksian Gerimis

(Aulia Novita Irmmal, Kedaulatan Rakyat 2008)


Kulangkahkan kaki dengan malas, kubuka lockerku, tapi waw… surat dari siapa ini? Kubuka dan kubaca segera.
Apakah tiap titik gerimis yang jatuh di lembah akan tetep mengalir ke laut? Apakah tiap noda akan terus membekas di jiwa? Dan apakah aku salah bila aku ingin menebus kesalahan ayahku meski dengan nyawaku?----Adnan.
Rasanya petir menyambar hatiku tanpa sebab, dan tiba-tiba Adnan, seseorang yang meletakkan surat dilockerku menghampiriku.
“Katakan padaku, La, bagaimana caranya aku bias membuatmu memaafkan ayahku, agar kita tak lagi diam seperti ini?” katanya.
“Aku tak tau, jangan ajak aku bicara”, timpalku.
“Aku tau apa yang kau rasakan, tapi aku tak mau kita terus seperti ini”.
Aku tak tau apa yang harus aku katakan. Aku tak mampu tuk menjawabnya semuanya.
Adnan adalah teman sekelasku, tapi nyaris aku tak pernah berbicara padanya. Dia adalah anak Pak Atmaja, seseorang yang telah menghitamkan langit-langit rumahku, seseorang yang telah merubah seluruh kehidupanku.
Entah benci apa dia dengan ayahku, hingga ia tega menjegal ayahku dalam pekerjaannya.
Dan yang paling menyakitiku ketika dia bunuh ayah dan ibuku, dan kini tinggalah aku sendiri, kesepian dalam belas kasih renta nenekku.
***
Hujan belum juga reda, padahal hari sudah lumayan sore, mau tak mau aku harus pulang meski hujan masih turun cukup deras.
Dengan agak berlari aku susuri jalan raya, rumahku lumayan dekat dengan sekolah, hanya perlu menyebrang jalan raya satu kali, dan belok ke kiri.
Cukup lama aku berdiri di seberang jalan, menunggu sepi jalan oleh lalu lalang kendaraan. Hingga hujan tinggal rintik-rintik kecil, baru kendaraan yang lalu lalang berkurang.
Langsung kusebrangi jalan itu, jalan raya tanpa rambu rambu yang memeng bukan untuk penyeberangan.
Tapi aku terus saja berjalan, entah mimpi apa aku semalam, hingga…. pimmm…pimmm…pimmm…..whuuussss….buuukkkkk
Seseorang mendorongku hingga keseberang jalan, perlahan kucoba berdiri. Dan kau percaya??? Adnan mewujudkan kata-katanya. Dia relakan nyawanya tuk tebus kesalahan ayahnya pada keluargaku!!! Oh tidak, ini tak boleh terjadi!
Seketika waktu terasa berhenti, dan semua warna kehidupan memudar…
Di depan mataku aspal jalan berubah merah, darah mengalir bersama aliran air hujan. Kutatap tubuh Adnan yang tergolek di jalan. Tak lama orang-orang berdatangan ingin menyelamatkannya. Tapi hatiku berkata, Adnan tak akan kembali. Aku tak tau haruskah aku tesenyum karna…ah jahatnya aku bila kupilih tuk tersenyum.
Tapi harus kuakui hatiku hancur melihat tubuh Adnan yang esok tak lagi kujumpai. Tak kuat lagi kubendung air mataku, air mata yang mengungkapkan semua pedih yang kurasa.
“Adnan, maafkan aku yang hanya bisa diam di depanmu. Tapi sungguh, aku tak menginginkan semua ini. Kenapa aku harus kehilangan satu orang lagi, satu orang yang tanpa sadar teleh aku cintai. Kenapa semua yang aku sayangi harus tinggalkan aku sendiri.”
Kutatap langit yang masih meneteskan basah oleh gerimis.
“Langit, biarkan Adnan bahagia bersama ayah ibuku, bersama mereka yang kusayangi…”.
***