–Romanization–
moksalmyeosi nunmuri musimko heulleowa
niga ssitgyeo naerilkkabwa sueobsi humchyeonae
jiul su inneunde ijeul su inneunde
neoeomneunnal amuri saenggakhaedo nunmuri
amumaldo eobseotdeon niga tteonagangeon niga anigil jebal
dorawado gwaenchanha dorawado gwaenchanha
jamsi neowa meoreojyeotdeon kkumilgeoya
amuildo eobseotda amuildo eobseotda
ibami jina kkaeeonamyeon dasi neowa
mameuro doenoeyeo ibeuro doenoeyeo
neoreul irheo beorilkkabwa sueobsi doesaegyeo
jiul su inneunde ijeul su inneunde
neo eomneunnal amuri saenggakhaedo duryeowo
amumaldo eobseotdeon niga tteonagangeon niga anigil jebal
dorawado gwaenchanha dorawado gwaenchanha
jamsi neowa meoreojyeotdeon kkumilgeoya
amuildo eobseotda amuildo eobseotda
ibami jina kkaeeonamyeon
dorawado gwaenchanha dorawado gwaenchanha
saranghae neol ajikdo neol jebal jebal
amuildo eobseotda amuildo eobseotda
ibami jina kkaeeonamyeon dasineowa
–Translation–
Suddenly, Tears fall without I notice it
I tried to swab, wipe it away many times
Though I can erase, though I can forget
Without you, no matter how much I think, the tears…
Without saying anything, you went away, it’s not, please
It’s okay to come back, It’s okay to come back
We separate for a while, It’s just a dream
Nothing happened, nothing happened
If this night passes, and I wake up, again, with you…
I repeat it in my heart, repeat it on my lips
I recall you many times, Afraid that I would lose you
Though I can erase, though I can forget
Without you, no matter how much I think, I’m fear
Without saying anything, you went away, it’s not, please
It’s okay to come back, It’s okay to come back
We separate for a while, It’s just a dream
Nothing happened, nothing happened
if this night passes and I wake up….
It’s okay to come back, It’s okay to come back
I love you, I still love you, please, please
Nothing happened, nothing happened
if this night passes and I wake up again with you…
Senin, 04 Juni 2012
Posts by : Admin
Posts by : Admin
OMG... Malu banget!!!
Kebodohanku hari ini, arrrggghhhh memalukan!
Mana ada orang lain yang melakukan hal bodoh seperti yang kulakukan?
Hari ini hari minggu, 3 juni 2012. Sekitar pukul setengah 4 sore, setelah adzan asar aku buka facebook. Biasanya aku lihat dulu siapa saja hari ini yg online… tapi, ah malas kali nengok negok ke bawah karna udah disuguh dengan 49 pemberitahuan, 2 pesan dan 1 permintaan pertemanan. Aq langsung menyelesaikan semua itu dan pergi ke halaman profil setelah semuanya kelar.
Di halaman profil mataku langsung tertuju pada kolom teman. Aku tertarik pada foto salah satu bintang kartun dengan ekspresi matanya yang konyol. Membaca namanya aku tambak tertawa cekikikan (harusnya cekakakan, tapi karena dirumah lagi pada ngumpul, yaaa kutahan ketawaku. Takut dikira rada sedeng ketawa sendiri).
Oh My God! si Mr. Kapan dia ganti PP begituan? Sumpah lucu banget. Ekspresi yang “mengitik-itik” kerongkonganku sampai aku pingin terus ketawa!
Spontan aku langsung update status “fotomu itu lho, jiann bikin ketawa ngakak ngakak…. Sumpah lucu bangettt…..”
Stelah meng’share’ status itu aku anggurkan Facebook untuk mengedit foto2. Dan ketika foto telah kelar, aku cap cus pergi ke beranda facebook. Mengarahkan krusor untuk menurunkan halaman bawah dan…..
Ngekkkkk….!!!!! Oh my God! Foto itu ada di daftar teman yang online di sebelah kiri halaman!
Diam.
Aku seperti patung sesaat.
Tiba-tiba aku naikkan halaman lagi dan sampai pada statusku yg sudah berumur 15 menitan untuk menghapusnya.
Kemudian aku pasang status pengganti yang bunyinya: “astagaaaaa, oh no!!!!! #aku ra ngerti#
Dalam hati aku terus berdoa, Semoga dia ga sempet baca statusku yang tadi, Plisssss.....
Tapi tunggu dulu, kalaupun baca, apa mungkin dia se GR yang aku pikir? Aduuhhhh…. Lagian emang dia pikir temenku yg PP nya lucu cuma dia? Aku terlalu ketakutan ternyata. Hahahaha, dan inilah kebodohanku yang kedua! Malah “ngeteran-terani tenan” karna aku tiba2 hapus tu status dan menggantinya dengan status yg bisa jadi membuatnya malah tau akan tingkah konyolku… ouchhhh…. Ternyata salting itu menyebalkan!!! Serba salah deh! Jadi cape deh! Ampun deh! ya udah deh...
Mana ada orang lain yang melakukan hal bodoh seperti yang kulakukan?
Hari ini hari minggu, 3 juni 2012. Sekitar pukul setengah 4 sore, setelah adzan asar aku buka facebook. Biasanya aku lihat dulu siapa saja hari ini yg online… tapi, ah malas kali nengok negok ke bawah karna udah disuguh dengan 49 pemberitahuan, 2 pesan dan 1 permintaan pertemanan. Aq langsung menyelesaikan semua itu dan pergi ke halaman profil setelah semuanya kelar.
Di halaman profil mataku langsung tertuju pada kolom teman. Aku tertarik pada foto salah satu bintang kartun dengan ekspresi matanya yang konyol. Membaca namanya aku tambak tertawa cekikikan (harusnya cekakakan, tapi karena dirumah lagi pada ngumpul, yaaa kutahan ketawaku. Takut dikira rada sedeng ketawa sendiri).
Oh My God! si Mr. Kapan dia ganti PP begituan? Sumpah lucu banget. Ekspresi yang “mengitik-itik” kerongkonganku sampai aku pingin terus ketawa!
Spontan aku langsung update status “fotomu itu lho, jiann bikin ketawa ngakak ngakak…. Sumpah lucu bangettt…..”
Stelah meng’share’ status itu aku anggurkan Facebook untuk mengedit foto2. Dan ketika foto telah kelar, aku cap cus pergi ke beranda facebook. Mengarahkan krusor untuk menurunkan halaman bawah dan…..
Ngekkkkk….!!!!! Oh my God! Foto itu ada di daftar teman yang online di sebelah kiri halaman!
Diam.
Aku seperti patung sesaat.
Tiba-tiba aku naikkan halaman lagi dan sampai pada statusku yg sudah berumur 15 menitan untuk menghapusnya.
Kemudian aku pasang status pengganti yang bunyinya: “astagaaaaa, oh no!!!!! #aku ra ngerti#
Dalam hati aku terus berdoa, Semoga dia ga sempet baca statusku yang tadi, Plisssss.....
Tapi tunggu dulu, kalaupun baca, apa mungkin dia se GR yang aku pikir? Aduuhhhh…. Lagian emang dia pikir temenku yg PP nya lucu cuma dia? Aku terlalu ketakutan ternyata. Hahahaha, dan inilah kebodohanku yang kedua! Malah “ngeteran-terani tenan” karna aku tiba2 hapus tu status dan menggantinya dengan status yg bisa jadi membuatnya malah tau akan tingkah konyolku… ouchhhh…. Ternyata salting itu menyebalkan!!! Serba salah deh! Jadi cape deh! Ampun deh! ya udah deh...

Jumat, 25 Mei 2012
Posts by : Admin
PETAI CINA SEBAGAI OBAT LUKA
Link:
Ditengah munculnya berbagai obat-obatan produksi pabrik modern ternyata masyarakat Indonesia masih memanfaatkan berbagai tanaman sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah tanaman petai cina yang dipercaya memiliki banyak manfaat dalam hal pengobatan secara alamiah. Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-biji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Tanaman yang dalam bahasa Jawa juga disebut mlanding ini, oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan lain sebagainya.
Karena cara membudidayakannya yang terbilang mudah jumlah tanaman petai cina di Indonesia cukup melimpah. Daun tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak, biji petai cina sebagai sumber makanan, obat diabetes melitus, dan obat cacingan serta kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar oleh masyarakat pada umumnya. Namun di beberapa daerah ada sebagian masyarakat yang menggunakan daun muda petai cina sebagai obat penyembuh luka luar, bengkak ataupun tlusuben (benda-benda yang masuk ke dalam daging) dengan cara pemanfaaatan yang masih sederhana. Misalnya sebagai obat penyembuh luka luar daun petai cina muda ditumbuk halus dan langsung ditempelkan pada luka. Melihat fenomena masyarakat pedesaan yang biasa memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai obat-obatan tradisional tersebut sekelompok mahasiswa jurusan pendidikan biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ferariani, Ana Fitri Apriliyani, Atiah Hestining Tyas, Aulia Novita Irmmal dan Novi Nuryanti tertarik untuk meneliti kandungan dari daun petai cina yang mampu mempercepat proses penyembuhan luka.
”Kami menggunakan daun muda petai cina, Peraksi dragendorf, Pereaksi meyer, Pereaksi wagner, Ammonia 10 %, HCl 1 N, CHCl3, HCl 2 %, NaOH 1 %, FeCl3 1 %, Gelatin 10 %, Pereaksi H2SO4 ditambah asam asetat anhidida, Amil alkohol dan Methanol.” kata Ferariani, ”Daun muda petai cina tersebut kami timbang lalu dicuci dengan air kran sampai bersih, dikeringkan dengan tissue, lalu dicacah dengan pisau, baru setelah itu dimasukkan kedalam medium botol, masukan methanol sampai terendam lalu tutup botol tersebut dan biarkan hingga 24 jam”. Ferariani juga menjelaskan bahwa racikan ini sesekali juga diaduk dan diganti dengan methanol baru baru kemudian diuapkan menggunakan evaporator dan diperoleh hasil ekstrak. Menurut Ana Fitri Apriliani setelah dianalisa dalam daun petai cina terdapat zat saponin, alkaloid, flovanoid, tanin dan polifenol. ”Saponin merupakan salah satu senyawa yang mampu memacu pembentukan kolagen, yaitu protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka sekaligus mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk penyembuh luka terbuka.” kata Ana Fitri. Anggota tim yang lain yaitu Atiah Hestining Tyas menambahkan bahwa tanin adalah polifenol tanaman yang berfungsi mengikat dan mengendapkan protein. Dalam dunia pengobatan, tanin berfungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, dan mengobati ambeien. Fitokimia polifenol banyak terdapat pada buah–buahan dan sayur–sayuran hijau, penelitian pada hewan dan manusia menunjukan bahwa polifenol dapat mengatur kadar gula darah seperti antikanker, antioksidan, dan antimikroba. “Biji dari buah petai cina yang sudah tua setiap 100 g mempunyai nilai kandungan kimia berupa zat kalori sebesar 148 kalori, protein 10,6 g, lemak 0,5 g, hidrat arang 26,2 g, kalsium 155 mg, besi 2,2 mg, vitamin A, Vitamin BI 0,23 mg dan daun petai cina mengandung zat aktif alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.” tutup Novi Nuryanti.
Ditengah munculnya berbagai obat-obatan produksi pabrik modern ternyata masyarakat Indonesia masih memanfaatkan berbagai tanaman sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah tanaman petai cina yang dipercaya memiliki banyak manfaat dalam hal pengobatan secara alamiah. Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-biji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Tanaman yang dalam bahasa Jawa juga disebut mlanding ini, oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan lain sebagainya.
Karena cara membudidayakannya yang terbilang mudah jumlah tanaman petai cina di Indonesia cukup melimpah. Daun tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak, biji petai cina sebagai sumber makanan, obat diabetes melitus, dan obat cacingan serta kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar oleh masyarakat pada umumnya. Namun di beberapa daerah ada sebagian masyarakat yang menggunakan daun muda petai cina sebagai obat penyembuh luka luar, bengkak ataupun tlusuben (benda-benda yang masuk ke dalam daging) dengan cara pemanfaaatan yang masih sederhana. Misalnya sebagai obat penyembuh luka luar daun petai cina muda ditumbuk halus dan langsung ditempelkan pada luka. Melihat fenomena masyarakat pedesaan yang biasa memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai obat-obatan tradisional tersebut sekelompok mahasiswa jurusan pendidikan biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ferariani, Ana Fitri Apriliyani, Atiah Hestining Tyas, Aulia Novita Irmmal dan Novi Nuryanti tertarik untuk meneliti kandungan dari daun petai cina yang mampu mempercepat proses penyembuhan luka.
”Kami menggunakan daun muda petai cina, Peraksi dragendorf, Pereaksi meyer, Pereaksi wagner, Ammonia 10 %, HCl 1 N, CHCl3, HCl 2 %, NaOH 1 %, FeCl3 1 %, Gelatin 10 %, Pereaksi H2SO4 ditambah asam asetat anhidida, Amil alkohol dan Methanol.” kata Ferariani, ”Daun muda petai cina tersebut kami timbang lalu dicuci dengan air kran sampai bersih, dikeringkan dengan tissue, lalu dicacah dengan pisau, baru setelah itu dimasukkan kedalam medium botol, masukan methanol sampai terendam lalu tutup botol tersebut dan biarkan hingga 24 jam”. Ferariani juga menjelaskan bahwa racikan ini sesekali juga diaduk dan diganti dengan methanol baru baru kemudian diuapkan menggunakan evaporator dan diperoleh hasil ekstrak. Menurut Ana Fitri Apriliani setelah dianalisa dalam daun petai cina terdapat zat saponin, alkaloid, flovanoid, tanin dan polifenol. ”Saponin merupakan salah satu senyawa yang mampu memacu pembentukan kolagen, yaitu protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka sekaligus mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk penyembuh luka terbuka.” kata Ana Fitri. Anggota tim yang lain yaitu Atiah Hestining Tyas menambahkan bahwa tanin adalah polifenol tanaman yang berfungsi mengikat dan mengendapkan protein. Dalam dunia pengobatan, tanin berfungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, dan mengobati ambeien. Fitokimia polifenol banyak terdapat pada buah–buahan dan sayur–sayuran hijau, penelitian pada hewan dan manusia menunjukan bahwa polifenol dapat mengatur kadar gula darah seperti antikanker, antioksidan, dan antimikroba. “Biji dari buah petai cina yang sudah tua setiap 100 g mempunyai nilai kandungan kimia berupa zat kalori sebesar 148 kalori, protein 10,6 g, lemak 0,5 g, hidrat arang 26,2 g, kalsium 155 mg, besi 2,2 mg, vitamin A, Vitamin BI 0,23 mg dan daun petai cina mengandung zat aktif alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.” tutup Novi Nuryanti.
Langganan:
Postingan (Atom)