Sabtu, 17 Juli 2010

Edelweiss (Leontopodium alpinum)

Edelweiss,

Salah satu bunga yang tumbuh di dataran tinggi dan pegunungan. Tumbuh liar di sela-sela batuan gunung dan tebing-tebing yang menjulang. Pesonanya begitu mengagumkan bagi para pendaki.

tegar dan indah, begitulah kesan yang ia pancarkan diantara rumput gunung yang tumbuh bersamanya. Putih diantara hamparan kehijauan dan bebatuan.

bunga ini memang begitu mengagumkan, tidak hanya karena warnanya yang putih seperti benang woll namun lebih karena tempat tumbuhnya yang berada di tempat yang sulit dijangkau dan tak mudah ditemukan.

bunga edelweiss,
suci karena tak sembarang orang dapat memetiknya,
begitu anggun dengan pancaran cahaya mentari pegunungan,
tegar diantara bebatuan yang menemaninya,
abadi dan tak akan pernah layu setelah dipetik,,
meski tak seharum mawar atau melati, namun ia lebih indah dari keduanya...

seperti layaknya bunga edelweiss itu,
seperti itulah persahabatan...

Selasa, 06 Juli 2010

PECUK PADI (Phalacrocorax sp)


KLASIFIKASI
KINGDOM : Animalia
PHYLUM : Chordate
SUB PHYLUM : Vertebrata
CLASS : Aves
ORDO : Pelecanivormes
FAMILIA : Phalacrochoraidae
GENUS : Phalacrocorax
SPECIES : Phalacrocorax sp
Phalacrocorax sulcirostris
Phalacrocorax carbo
Phalacrocorax melanolevcos
Phalacrocorax niger

Pecuk Padi Hitam
(Phalacrocorax sulcirostris)

Diskripsi
Tubuh burung jenis ini berukuran sedang rata-rata mencapai 61 cm. tubuh ditutup bulu berwarna hitam dengan kilau hijau atau ungu. Penutup sayap berwarna abu-abu, sisi sayap berwarna hitam dan terlihat bersisik.
Ketika berbiak terdapat bercak putih di sisi kepala dan di belakang mata.
Semantara saat menginjak usia remaja warna bulu lebih suram dan berbintik kecoklatan. Kulit muka dan kantung paruh berwarna abu-abu biru. Iris hijau, paruh keabu-abuan, serta warna kaki hitam.
Umumnya hidup dalam kelompok kecil atau sendirian. Makanannya berupa ikan. Pecuk padi ini biasanya bersarang dalam koloni bersama burung air lain. Sarang terbuat dari tumpukan ranting dan diletakkan di atas pohon bakau.
Telurnya berwarna hijau laut, ditutupi lapisan kapur, bentuk memanjang atau oval, jumlah 2-3 butir. Berbiak antara bulan Desember hingga Maret.
Habitat
Pecuk padi hitam biasa ditemukan di daerah danau, kolam, muara, tepi laut, dan tambak.

Persebaran Global
Persebaran pecuk padi hitam ini mencangkup wilayah Australia, Indonesia, dan Sunda Besar.

Persebaran lokal
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.

Status
Merupakan spesies yang hidup menetap di suatu wilayah yang merupakan habitatnya. Namun jumlahnya kini telah jarang dan frekuensi ditemukanya kecil.

Suara
Ketika bersarang suaranya parau, dan terdengar pecah dari tenggorokan .

2. Pecuk Padi Besar
(Phalacrocorax carbo)

Diskripsi
Burung ini berukuran besar sekitar 90 cm, berwarna kehitaman dengan paruh besar. Pipi dan tenggorokannya ditutup bulu berwarna putih. Pada waktu berbiak bulu pada kepala dan leher putih seperti sutera serta sisi lambung juga berwarna putih.
Saat menginjak usia remaja, bulu bulunya berwarna coklat gelap dengan bagian bewahnya berwarna keputih-putihan kotor.
Irisya berwarna biru dengan paruh dan kaki berwarna hitam.

Habitat
Seperti Pecuk Padi lainnya habitatnya ialah di daerah sekitar pantai, danau, aliran sungai dan tempat-tempat yang berair.

Kebiasaan
Mencsari ikan di dalam air merupakan kebiasaan dari jenis burung ini.
Seperti Pecuk lain, burung ini juga sering berenang setengah bedan dan berjemur diatas batu atau cabang pohon sambil mengembangkan sayap. Terbang dalam formasi huruf V arau garis.

Penyebaran Global
Penyebaranya sangat luas di dunia. Terutama di kawasan Asia Timur pada musim dingin sampai wilayah Malaysia Selatan.

Penyebaran Lokal
Pada zaman dulu hewan ini berbiak di Sumatera terutama di danau Tawar, danau Singkarak, dan mungkin di danau besar lainnya. Tetapi sekarang tampaknya sudah tidak ada lagi. Beberapa diantaranya dapat mencapai kawasan Sumatera Utara, tetapi tidak ada catatan baru. Selain itu, tercatat juga di pantai Kalimantan bagian utara yang kemungkinan menetap. Dan tidak tercatat di Jawa.

Suara
Erangan keluar dari tenggorokan ketika berbiak, tetapi biasanya burung ini diam saja.

3. Pecuk Padi Belang
(Phalacrocorax melanolevcos)

Diskripsi
Burung ini memiliki ukuran tubuh sedang sekitar 60 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. Perbedaanya dengan Pecuk lainnya adalah warna tubuh bagian dorsal seluruhnya putih. Paruh dan bulu mukanya yang berwarna kuning adalah salah satu ciri khas Pecuk Padi Belang ini.
Pada saat remaja garis mata, mahkota dan bercak sisi lambung berwarna hitam. Irisnya berwarna hijau-biru, paruh kuning dengan garis hitam di atasnya,serta kakinya berwarna hitam.

Habitat
Sering mengunjungi kolam, saluran air, muara sungai, laguna, dan pantai. Kebiasaannya sama dengan pecuk padi lain, seperti berenang setengah badan, menyelam untuk mencari ikan.
Penyebaran Global
Penetap di Selandia Baru, Australia, Pulau Irian, dan Indonesia bagian timur.

Penyebaran Lokal dan Status
Pengunjung pulau Jawa khususnya bagian timur dan Bali meskipun burung ini jarang dating. Biasanya terlihat di daerah pantai.


4. Pecuk Padi Kuning
(Phalacrocorax niger)

Diskripsi
Burung Pecuk Padi Kuning mempunyai ukuran kecil kira-kira 56 cm, berleher dan berparuh panjang, termasuk burung yang suka menyelam. Terdapat disepanjang tepi laut, danau-danau besar dan sungai-sungai diseluruh dunia. Bulu burung ini berwarna hitam, atau hitam dengan kilau metalik hijau atau kebiru-biruan. Pada waktu berbiak bulu berwarna hijau kehitaman dengan beberapa bulu putih kecil pada sisi kepala diatas mata dan pada bagian sisi leher.dan pada saat tidak berbiak tidak ada bulu-bulu kecil tersebut.Mata, paruh, kulit wajah seringkali berwarna cerah. Mata  berwarna biru kehijauan, paruh coklat dengan hitam dan dasar keunguan. Kaki hitam mempunyai bulu tidak padat hingga mudah basah. Burung yang belum dewasa pada bagian dada lebih putih dan tubuh bagian atas lebih coklat.
Satwa ini termasuk burung sosial, bersarang dalam jumlah besar dengan burung air lainnya. Pada umumnya pecuk padi hanya berkecimpung di air jika perlu mencari ikan/makan.Setelah mencari ikan, pecuk padi berdiri lama dengan sayap terentang untuk mengeringkan bulunya.
Pecuk padi membentuk kelompok kecil pada saat berenang dan biasanya memperlihatkan kepala saja dan kemudian menyelam cepat untuk menangkap ikan. Sarang pecuk padi umumnya cukup besar, terbuat dari tumbuhan dan sampah. Terletak di batu karang atau pohon.
Musim kawin di Jawa Barat dari Maret sampai Juni. Jika bertelur mencapai 3-5 butir bentuknya agak panjang dan berwarna putih. Burung jantan dan betina mengerami telur dan menetas menurut urutannya.
Di habitat aslinya burung ini memakan ikan, hewan keras, karang-karang dan amphibia.

Habitat
Hidup secara berkelompok di pohon-pohon atau di pantai. Membuat sarang ditempat yang mengandung cukup air, sungai-sungai, kubangan. Mendiami hutan mangrove, danau, rawa tergenang, dan muara sungai. Biasanya tinggal dalam kelompok kecil. Ketika berenang hanya kepalanya saja yang terlihat. Memiliki kebiasaan menyelam berulang-ulang untuk mencari ikan.

Persebaran Global
India, China bagian barat daya, Asia Tenggara, dan Sunda Besar.
Persebaran Lokal dan Status
Tercatat terlihat di Sumatera,kemungkinan merupakan pendatang dari Jawa. Diketahui terdapat di Kalimantan Selatan yang dibuktikan dari spesimen-spesimen yang dikoleksi pada abad yang lalu. Di Jawa pada saat ini sering dijumpai di tepi pantai dan dataran rendah. Kerapatan relative dari Pecuk Padi Kecil ini tidak pasti, seperti pada Pecuk Padi Hitam.

Suara
Burung Pecuk Padi Kecil ini di tempat berbiak memiliki suara seperti panggilan yang panjang:
“keh-eh-eh-eh-eh-e”.

Catatan
Beberapa pakar menganggap Pecuk Padi-Pecuk Padi tersebut sejenis dengan Pecuk Padi Phalacrocorax pygmaeus dari Erasia.
Jenis suku ini sedikit. Hanya empat jenis burung mirip Pecuk Padi. Satu jenis hidup di daerah Neotropis, satu di Afrika, satu di Asia, dan satu lagi di Australia. Kebiasaan burung ini memburu ikan di bawah air dan dapat menyelam untuk waktu yang lama. Leher sangat panjang dan berbentuk ular. Burung ini di sebut Pecuk Ular Asia. Perbedaannya dengan Pecuk Padi adalah paruh lurus berbentuk seperti pisau belati. Persamaannya adalah bulu yang dapat menyerap air dan dapat menghabiskan waktu lama untuk berjemur sambil membentangkan sayap. Hanya ada satu jenis yang menetap di Sunda Besar.

Pecuk Padi Besar (Phalacrocorax carbo)

Senin, 05 Juli 2010

Tentang Hidup

ada banyak cerita didunia ini.
semua berharap cerita-cerita itu akan berakhir bahagia bak kisah di negeri dongeng.
berharap nenek sihir akan mati atau bertaubat.
tapi hidup ini bukanlah di negeri dongeng.
kadang cerita berakhir tak seperti yang diharapkan.
kadang juga berakhir saat kita tak ingin mengakhirinya.
memang, didunia tak ada hal yang kebetulan terjadi.
semua telah diatur.
dan kita adalah lakon cerita yang harus memilih jalannya sendiri
jalan yang telah di siapkan oleh Sang dalang kehidupan
kekanan, kekiri, atau kemana kita akan melangkahkan kaki
itu terserah kita,
tapi itu pula yang akan kita terima.
tokoh antagonis juga tak selalu akan kalah dengan mudah
atau berakhir mengikuti mau kita.
bahkan kadang hidup kita dikalahkan oleh mereka
atau kita yang mengikuti mau mereka.
tapi bila kita memilih salah satu jalan yang benar
ada harapan akhir kisah akan bahagia
meski kelak melebihi kisah didunia.