Kamis, 28 Juni 2012

Potongan Kertas #3 : 30 menit sebelum lonceng 00:00 berbunyi

Sekarang tanggal 27 juni 2012 pukul 23:30. 30 menit sebelum tanggal 28. Entahlah. Apa ini benar? (mengucek2 mata setelah bangun dari tidur yang gak sampe satu setengah jam).

Lihat aku. Aku udah mirip anak umur 7 tahun yang lagi sakit gigi! Yang harus pergi ke dokter gigi untuk mencabut gigiku yang berlobang. Ketakutan setengah mati. Kalau aku kepingin sembuh maka aku harus melawan rasa takut pada catut dan kapas beralkohol yang akan merebut gigiku. Jiahhh… kalau kalian disini mungkin kalian akan tertawa, teman.

Rasanya hampir gila, membayangkan apa yang akan terjadi besok. Yah, kalau jadi sih. Apa ini termasuk caraku mempermalukan diri sendiri? Haha, gilak. Tapi aku harap ini benar. Dan semua orang kan memang selalu berharap bahwa apa yang dilakukannya selalu benar.

Ketika aku berhasil melirik kaca (yang membutuhkan perjuangan panjang dan bisikan sana sini, entah bisikan apa itu) rasanya pingin menjerit, tapi kutahan. Dengan bantal! Siapa tau menjerit ala film kartun yang aku lupa judulnya itu membantu. Dan lihat, siapa itu? Benar2 kacau. It’s not me. Dan asal tau saja, dari jam delapan malam tadi aku hanya bergulung gulung ga jelas di kasur, jingkrung memeluk lutut, gigit2 bantal yang rasanya jelas gak enak, dan menarik rambut dengan kedua tangan mirip orang frustasi. Jam sepuluhan ketiduran setelah bernego via sms sama dua teman yang sama2 lagi galau galau bangau.

Jujur saja, aku sungguh merindukanya. Dan rasanya sudah mencuat ke ubun2. Rindu? Haha, aneh ya kalau aku bilang rindu? Padahal baru kemaren aku bilang bosan. Hmmm, tapi kurang lebih begitulah bunyinya. Dulu dia mengatakannya juga tapi aku salah bicara. Seharusnya aku mengijinkannya merindukanku. Haha, bodoh! 

Dan dari bertahun2 aku menganngap diriku pintar tapi nyatanya aku sadar juga kalau ternyata aku beneran bodoh. Tapi yaaa, ga bodoh bodoh amat juga kali. Masa iya sih, si bodoh bisa ngrencanain taktik ihir begini. Meskipun ku akui juga sih, taktiknya berending “nggantung”.
Dan akhirnya si bodohpun ketiduran tanpa sempat bernegosiasi lagi sama si doi tantang rencana besok siangnya ini. Hahah, sekarang saatnya menertawakan diri sendiri.

Hya Alloh, semoga aku cepetan bisa naikin level kepintaranku, biar ga keliatan bego2 amat gini di hadapan si doi…. Amin.

Ya, sekian kegalauan malam ini. Nah, nulis segini aja sejam. Tuh sekarang udah jam 00:00.

Happy 28 juni, teman2, dan nikmati itu! Hahaha…

2 komentar:

hanafia pahardini mengatakan...

daan setelah gigi itu tercabutttttt...
rasanya benar" legaaaaaaaaa.....
hahahaha

Irmmal Aulia mengatakan...

hahaha...
tak seseram yang terbayang :P

Posting Komentar