Kamis, 14 Juni 2012

Hormon pada Tumbuhan

Hormon merupakan senyawa-senyawa kimia yang disintesis pada suatu lokasi (sel, jaringan ataupun organ) di dalam organisme, kemudian diangkut ke tempat lain untuk selanjutnya bekerja melalui suatu cara yang spesifik pada konsentrasi yang sangat rendah, untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan atau metabolisme. Senyawa hormon bukan suatu metabolit antara (hasil suatu rangkaian reaksi yang dipengaruhinya), dan biasanya aktif dalam konsentrasi yang sangat rendah. Hormon tumbuhan dapat bersifat sebagai zat perangsang pertumbuhan dan perkembangan (promoter), dan dapat pula bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada tumbuhan. Hormon tumbuhan diantaranya adalah auksin, giberelin, sitokinin, dan asam absisat.
Berikut ini adalah beberapa hormon pada tumbuhan:
1. Hormon Auksin
a) Auksin disintesis di pucuk batang dekat meristem pucuk, jaringan muda, dan bergerak ke arah bawah batang (arahnya polar).
b) Aktivitasnya meliputi perangsangan dan penghambatan pertumbuhan.
c) Bekerja terutama untuk pertumbuhan akar.
d) Dapat bekerja secara individu dan dapat bekerjasama dengan hormone lain (saling mempengaruhi)
e) Keberadaannya biasanya dalam jumlah yang sangat kecil dan sangat sukar untuk dideteksi secara kimia.

2. Hormon Giberelin
a) Kerja utama giberelin adalah merangsang pemanjangan. Banyak tumbuhan yang secara genetic kerdil, menjadi tinggi apabila diberi giberelin dalam jumlah yang sedikit saja.
b) Selain itu giberelin juga terlibat dalam proses perbungaan, perkecambahan biji, dan menghilangkan dormansi.
c) Giberelin dapat berinteraksi dengan hormon lain dan gerakdan distribusinya bebas.

3. Hormon Sitokonin.
a) Hormon sitokinin berperan penting untuk merangsang pembelahan sel, sehingga sering digunakan untuk mempercepat pembelahan sel pada kultur jaringan tumbuhan.
b) Sitokinin alami yang telah berhasil diisolasi dan diidentiflkasi dari tumbuhan, diantaranya zeatin, yang diperoleh dari ektrak endosperm jagung.

4. Asam Absisat
a) Asam Absisat dikenal sebagai hormon yang berpengaruh terhadap dormansi dan absisi daun
b) Namun senyawa asam absisat ini lebih berperan dalam memelihara dormansi dari pada proses absisi pada daun.
c) ABA yang dihasilkan ini, aktivitasnya dapat melawan kerja giberelin pada beberapa tumbuhan, dan memiliki srtruktur yang mirip dengan giberelin.

0 komentar:

Posting Komentar